Terbuai Pesona Pantai Lhokseudu

Wisatawan Menikmati Pantai Lhokseudu

LHOKSEUDU sebagai salah satu daerah di Aceh Besar yang pernah diluluhlantakkan tsunami sepuluh tahun silam kini berubah menjadi daerah yang cantik. Panorama pantainya yang indah menjadikan Lhokseudu sebagai salah satu destinasi wisata baru yang patut dikunjungi. 

Jika Anda melakukan perjalanan lintas barat Aceh, singgahlah di kilometer 28,5, tepatnya di Gampong Layeun, Lhokseudu. Daerah ini masuk wilayah Kecamatan Leupung, Aceh Besar. Lhokseudu berasal dari gabungan kata ‘lhok’ yang berarti dalam dan ‘teduh’. Artinya laut dalam yang teduh tanpa gelombang. 

Seiring berjalannya waktu penyebutan kata lhok teduh menjadi lhok seudu dan kini menjadi nama wilayah yaitu Lhokseudu. Di daerah ini ada sebuah kafe yang bernama Ujoeng Glee. Dinamakan demikian karena letak kafe ini yang berada di puncak bukit. 

Kafe ini memiliki 17 pondok beratapkan daun rumbia sebagai tempat bersantai dan bersantap. Sambil menikmati hidangan, pengunjung bisa menikmati suguhan pemandangan berupa air laut nan biru dan perahu nelayan yang ditambat di bibir pantai. Kafe Ujoeng Glee menyediakan aneka hidangan seperti ikan bakar, indomie dan makanan ringan lainnya. Ikan bakarnya sangat spesial karena berasal dari ikan segar yang ditangkap dari laut Lhokseudu berupa ikan kakap dan rambeu. 

Harga ikan sesuai ukuran ikan itu sendiri, berkisar antara Rp 60-90 ribu perekornya. Harga ini sudah komplit dengan nasi putih. Jika tempat lain menggunakan jasa orang lain sebagai juru masaknya, di kafe ini kokinya adalah pemilik kafenya sendiri. Jadi soal keaslian rasa, tak perlu diragukan lagi. Pemilik kafe ini adalah putra daerah setempat, namanya Junaidi dan masih berusia 30 tahun. 
Pemandangan dari atas Pondok Cafee Ujoeng Glee

Ia mendirikan kafe ini sejak 2010 lalu dan mempekerjakan sembilan karyawan plus tukang parkir. Kafe ini dibuka mulai Sabtu hingga Kamis, pada hari Jumat Junaidi sengaja tidak membuka kafenya. Ini salah satu kebiasaan orang pesisir, di mana mereka biasanya tidak melaut pada hari Jumat. “Memang sudah begitu kesepakatannya,” kata M. Nur Fajri, pria paruh baya salah satu karyawan di sana. Tempat yang dibuka mulai pukul 09.00 – 22.00 WIB ini bisa menjadi pilihan bagi Anda dan keluarga untuk berakhir pekan. 

Sesekali tak ada salahnya memanjakan diri sambil menikmati angin sepoi-sepoi dan menikmati hidangan ikan bakar yang lezat. Salah seorang pengunjung, Yenti, di lokasi mengaku sangat terpukau dengan pemandangan alam di kawasan ini. 

“Tempatnya sangat indah dan bagus sekali pemandangannya, keren deh pokoknya serasa kayak di Sabang atau di Bali,” ujarnya sambil tertawa. Tak heran jika anak sekolahan, para mahasiswa, kalangan kantoran, rombongan keluarga, dan pasangan memilih Lhoksedu sebagai tempat wisata baru yang mereka kunjungi. 

Tempat yang memiliki udara segar tanpa polusi ini memang menarik perhatian pengunjung. “Pandangannya memukau apalagi bila dilihat dari atas, juga tebing bekas ombak tsunami dan batu karangnya bagus, apalagi lagi pohon yang asri. Jika ditambah dengan kuliner khas daerah kayaknya semakin komplit nih,” ujar Rina salah satu pengunjung lainnya. Menariknya, di sini juga tersedia boat snorkeling yang di dalamnya terdapat kaca untuk melihat terumbu karang dan ikan-ikan. 

“Jadi, tidak perlu mesti nyelam di air,” kata Fajri. Sewa boat ini dipatok Rp 300 ribu perjam dan bisa ditumpangi maksimal 10 penumpang. Selain boat snorkeling, juga tersedia boat nelayan bagi wisatawan yang hobi mancing dengan tarif Rp 300-400 ribu sejak pukul 10.00 - 15.00 WIB. Menurut Fajri, pengunjung umumnya ramai mulai pukul dua siang, khususnya pada hari Sabtu dan Minggu. Satu lagi, rasanya tidak sah datang ke tempat ini tanpa jepret-jepret atau berselfie ria. 

Salah satu spot untuk selfie yang disukai pengunjung adalah bibir pantai yang harus menuruni 50 anak tangga dari kafe. Jika Anda penyuka matahari tenggelam, kafe ini juga menjadi tempat yang cocok untuk mengantar sang surya pulang ke ufuk barat. Ketika matahari perlahan tenggelam di balik dua gunung Lhokseudu, pasti akan menjadi momen paling berkesan bagi Anda. Tempat yang telah ditetapkan oleh Bupati Aceh Besar sebagai destinasi wisata baru ini juga sedang dalam proses penumbuhan karang di dasar lautan. [zr]

[Tulisan ini sudah dimuat di Atjehpost.co]

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dekorasi Unik Pekan Kreatif Banda Aceh

Mengenal Dayah Gurah Peukan Bada

Masjid Jamik Unsyiah Kebanggaan Mahasiswa