Mengenal Aktifis Kampus; Nihrasiyah Al-Khaura


BANYAK mahasiswa yang enggan berorganisasi karena khawatir tak dapat membagi waktu sehingga berdampak pada turunnya nilai mata kuliah mereka. Tapi tidak dengan gadis asal Peureulak, Aceh Timur ini. Nama lengkapnya Nihrasiyah. Lahir di Aceh Timur, 13 Juli 1992 silam, Nihra memiliki darah Thailand dari pihak ibunya. 

Ia dikenal sebagai aktivis kampus yang aktif di berbagai organisasi, termasuk di tingkat nasional. Gadis berkulit putih dan berkacamata ini kuliah di dua universitas sekaligus di Aceh, yaitu di Universitas Syiah Kuala dan Universitas Islam Negeri Ar-Raniry. Di Unsyiah, Nihra kuliah di Jurusan Psikologi, Fakultas Kedokteran. Sedangkan di Ar-Raniry ia mengambil konsentrasi Komunikasi Jurnalistik di Fakultas Dakwah. 

Untuk saat ini ia sedang mengambil non aktif di Ar-Raniry. Dari dua tempat kuliahnya, mahasiswi angkatan 2009 itu berhasil menorehkan prestasi yang bagus. Di Ar-Raniry misalnya, ia memiliki Indeks Prestasi Kumulatif 3,8 sedangkan di Fakultas Kedokteran memiliki IPK 3,3. 

Selain sebagai aktivis kampus, Nihra juga dikenal sebagai seorang jilbaber. Ini merupakan istilah yang disematkan kepada kaum perempuan yang menggunakan jilbab besar. Memang begitulah penampilan Nihra sehari-hari, jilbab panjangnya menjuntai hingga menutupi punggung. 

Jika banyak mahasiswa yang menjadi jilbaber setelah menduduki bangku kuliah, Nihra justru sudah berjilbab sejak masih kelas 6 Sekolah Dasar. Namun baru benar-benar memahami esensi berjilbab sejak duduk di kelas dua SMP. “Keluarga kakak memang dari kakak kecil dididik dengan nuansa religius yang kental dari orang tua dek,” ujar putri sulung pasangan M. Nasir, AM dengan Rahayu Arnyifa itu.

Pola asuh orang tuanya memang sangat kental dengan nilai-nilai Islam. Di usianya yang masih 3-4 tahun orang tuanya sudah mulai mengajarinya membaca dan mengaji. Usia empat tahun, Nihra sudah mampu membaca Alquran. “Makanya cepat masuk sekolah di usia lima tahun,” tambahnya. Di sejumlah organisasi yang pernah diikutinya, Nihra kerap mendapatkan jabatan. Misalnya di BEM Unsyiah periode 2013-2014, ia dipercayakan sebagai Menteri Pemberdayaan Perempuan. Ia juga aktif di Jaringan Muslimah Puskomda, Forum Silaturrahmi Lembaga Dakwah Kampus Aceh pada 2013. Tahun sebelumnya ia menjabat sebagai Wakil Ketua Umum LDK Fosma Unsyiah. 

Organisasi yang diikutinya pun tak terbatas di tingkat lokal saja. Di tataran nasional, Nihra pernah bergabung dengan Kemuslimahan Forum Ukhuwah Lembaga Dakwah Fakultas Kedokteran. Di jurusan, ia pernah menjadi Sekretaris Umum Himpunan Mahasiswa Psikologi FK Unsyiah. “Juga pernah menjadi Ketua Departemen Pemberdayaan Aparatur Perempuan Forum Silaturrahmi Mahasiswa dan Pemuda Aceh Timur 2010-2011,” ujar pengagum Khadijah dan Aisyah ini. Saat masih SMA, alumni SMAN 1 Peureulak ini pernah menjadi Wakil Ketua OSIS dan juga Bendahara Umum Kesatuan Aksi Pelajar Muslim Indonesia Aceh Timur. [zr]

[Tulisan ini sudah dimuat di Atjehhpost.co]

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dekorasi Unik Pekan Kreatif Banda Aceh

Mengenal Dayah Gurah Peukan Bada

Masjid Jamik Unsyiah Kebanggaan Mahasiswa