JATUH! Bangun! Jatuh lagi! Bangun lagi!
Ungkapan
ini layak disematkan pada Manna Wasalwa, aktivis kampus yang saat ini mengenyam
pendidikan di FKIP Biologi Universitas Syiah Kuala Banda Aceh. Dara manis yang
biasa disapa Wawa itu tercatat sebagai angkatan 2011.
Belum
lama ini kabar gembira mengampiri Wawa. Ia dinyatakan lulus program pertukaran
mahasiswa ke University of Zagreb, Kroasia melalui program ExpertAsia (Exchange
by Promotion Quality Education Research and Training in South-East Asia). Kabar
bahagia ini adalah buah dari perjuangannya untuk mengikuti program serupa
selama ini.
Berawal
dari seorang temannya yang mengikuti sosialisasi dari Erasmus Mundus, Wawa
langsung googling mengenai program pertukaran mahasiswa tersebut setelah
mendapatkan informasi awal. Awalnya gadis berusia 21 tahun itu lolos cadangan,
beberapa hari kemudian ia dinyatakan lulus sebagai peserta.
Sebelumnya
Wawa lulus kuliah program S1 di Turki, namun karena masa studi yang lama orang
tuanya tidak mengijinkan. Ia pun memilih melanjutkan kuliahnya di Banda Aceh.
Namun keinginan untuk bisa belajar di luar negeri tidak terhenti begitu saja.
Ia pernah memasukkan aplikasi untuk program exchange ke Jeju, Korea tapi
tidak lulus.
Saat
berbincang melalui saluran Blackberry, Wawa bercerita itu menjadi awal
dari perjuangannya. Gagal tembus ke Korea, ia kembali mencoba untuk mengikuti
program study 16 hari ke Turki. Lagi-lagi Wawa gagal karena tidak mencukupi
kuota di Unsyiah. Tak berhenti sampai di sini, ia kembali apply untuk
program Mevlana Exchange ke Turki. Lulus tahap seleksi di Unsyiah, Wawa
ternyata gagal di tahap seleksi di Turki.
“Setelah
sekian kalinya Alhamdulillah kali ini dinyatakan lulus di Expert Asia. Pokoknya
nyoba terus untuk menghabiskan kuota gagal itu,” kata dara kelahiran 1993 ini.
Ia
melakukan itu semua demi masa depannya nanti. Selain itu ia juga ingin menjadi
kebanggaan keluarga, teman-teman dan Aceh sebagai tanah kelahirannya. Meski
sangat fokus pada pendidikannya, Wawa bukanlah tergolong mahasiswa kupu-kupu
alias yang kuliah pulang kuliah pulang.
Ia
aktif di sejumlah organisasi, seperti di Koalisi Pemuda Hijau Indonesia (KOPHI)
Regional Aceh. Ia juga aktif di Unsyiah International Club. Sebelumnya ia juga
aktif di BEM Unsyiah periode 2014. Bukan hanya itu, Wawa juga tercatat sebagai
salah satu aktivis Kampung Rencong.
Sembari
menunggu keberangkatannya ke Kroasia pada Agustus 2015 nanti, Wawa mulai
mempersiapkan diri sebagai bekal nanti. Seperti mempersiapkan visa dan learning
agreement atau semacam KRS online. Selain itu ia juga mempersiapkan mental
dan ilmu agamanya. Khusus untuk mempelajari bahasa Kroasia, ia sedang menunggu
salah seorang kepulangan anak Aceh yang saat ini sedang belajar di Kroasia.
“Namanya
Tifany, dia pulang Maret nanti jadi belajar bahasa Kroasia-nya sama dia aja
nanti,” katanya.
Sebagai
salah satu anak muda yang aktif Wawa juga punya pesan untuk anak muda Aceh.
“Banyak
orang yang bermimpi tapi sedikit yang mewujudkannya, dan semoga kita tidak
termasuk orang dalam golongan itu,” ujarnya.
Ia
juga berpesan semua kuota gagal seseorang harus dihabiskan di masa muda, karena
setelah tua nanti kemampuan dan kualitas seseorang mulai menurun.
“Jangan
takut jadi beda dari orang lain dan itu adalah cara kita. Jangan takut gagal,
karena kita bisa belajar dari kegagalan itu dan memperbaiki kekurangannya,
gagal, coba lagi, sampai Allah menjawab doa-doa kita,” kata dara hitam manis
ini. [zr]
[Tulisan ini sudah pernah dimuat oleh Atjehpost.co]
Komentar
Posting Komentar