Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2015

Winda Ulfa Wakili Aceh di Ajang Cardinal Art & Culture di Bali

Gambar
Winda Ulfa WINDA ULFA. Nama yang tidak asing di kalangan anak-anak muda di Banda Aceh. Popularitasnya di dunia modeling dan hiburan membuat dara cantik ini

Hafnita; Pecinta Fotografi yang Ingin Jadi Model

Gambar
Namanya Hafnita. Namun dara hitam manis kelahiran Meunasah Mee, Kandang, 31 Juni 1995 ini

Sosok Amrina, Ketua BEM FMIPA Unsyiah

AMRINA, mungkin terbayang   nama perempuan ketika membaca pertama kalinya, tetapi itu lah sosok laki-laki ketua BEM FMIPA Unsyiah. Ia lahir di Darussalam, Samalanga 01 April 1994. “Banyak yang salah paham, kiranya saya lahir di Darussalam Banda Aceh,”ujar pria asli kota Bireun itu.

Kisah Syekh Ghazali Kembangkan Musik Aceh Berawal dari Ejekan di Tanah Rantau

Gambar
BAGI penggemar lagu-lagu etnik Aceh pasti sudah tidak asing dengan lagu berjudul Kutidhing dan Rihon Meulambong yang dinyanyikan Liza Aulia. Begitu juga dengan lagu Hasan Husen yang dibawakan penyanyi bersuara khas Rafli.

Bioskop Ala Banda Aceh

Gambar
TIDAK adanya bioskop di Banda Aceh telah memacu kreativitas warganya.  Misalnya ‘menyulap’ beberapa gedung sehingga menjadi tempat nonton yang representatif.

Imlek di Aceh dimeriahkan Barongsai

Gambar
KOMUNITAS Cina di Banda Aceh menggelar atraksi Barongsai guna memeriahkan perayaan Imlek ke 2.566 pada Kamis, 19 Februari 2015. Ini merupakan tahun kedua budaya Barongsai dipertunjukkan di Serambi Mekkah.

Mengenal Aktifis Kampus; Nihrasiyah Al-Khaura

Gambar
BANYAK mahasiswa yang enggan berorganisasi karena khawatir tak dapat membagi waktu sehingga berdampak pada turunnya nilai mata kuliah mereka. Tapi tidak dengan gadis asal Peureulak, Aceh Timur ini. Nama lengkapnya Nihrasiyah. Lahir di Aceh Timur, 13 Juli 1992 silam, Nihra memiliki darah Thailand dari pihak ibunya. 

Kesambar Petir dibawah Sinaran Matahari

Gambar
Pagi ini diawali dengan peristiwa yang tidak diinginkan oleh kebanyakan orang. Iya, barang penting yang sangat dikhawatirkan setiap orang apabila ketinggalan atau pun kehilangan dimana-mana, yaitu benda yang disematkan sebagai dompet.

My Self

Gambar
Zahratil Ainiah Sejak tiga tahun silam Zahra harus melanjutkan hidup sendiri tanpa ada lagi kasih sayang dari kedua orang tua. Kedua orang tuanya sudah menghadap sang khalik. Kini rumah bantuan tsunami yang dibangun oleh salah satu donator gampoeng Deah Mamplam Leupung itu menjadi saksi bisu perjalanan hidup Zahra.

Terbuai Pesona Pantai Lhokseudu

Gambar
Wisatawan Menikmati Pantai Lhokseudu LHOKSEUDU sebagai salah satu daerah di Aceh Besar yang pernah diluluhlantakkan tsunami sepuluh tahun silam kini berubah menjadi daerah yang cantik. Panorama pantainya yang indah menjadikan Lhokseudu sebagai salah satu destinasi wisata baru yang patut dikunjungi. 

Kisah Eka Srimulyani; Profesor Termuda Perempuan UIN Tanpa Ijazah SMA

Gambar
Jika ada seseorang yang menjadi profesor tanpa pernah merasakan bangku Sekolah Menengah Atas, itu adalah Eka Srimulyani. Dosen di Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh, yang kini menjadi profesor termuda di kampus itu.

Perjalanan Eka Srimulyani di Kota Berlambang Segel Agung

Gambar
Menjadi profesor termuda di kampusnya diakui Eka Srimulyani menjadi beban tersendiri baginya. Ada rasa tidak nyaman di dalam dirinya manakala figur dan cerita tentang dirinya disampaikan secara luas ke publik. “Rasa kurang nyaman, takutnya nanti dibilang ria, karena itu kalau dalam bahasa Aceh mungkin jadinya jampok, ” ujar dosen UIN Ar-Raniry Banda Aceh ini kepada portalsatu.com kemarin, Rabu, 1 April 2015.

Eka Srimulyani; Profesor Perempuan Termuda di UIN Ar-Raniry

Gambar
Terhitung sejak 1 Januari 2015 lalu, dosen Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh Eka Srimulyani, resmi diangkat menjadi Guru Besar di UIN Ar-Raniry pada usia 37 tahun. Pengangkatan tersebut berdasarkan Surat Keputusan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi. Eka menjadi profesor pertama setelah peralihan status kampus Ar-Raniry yang sebelumnya IAIN menjadi UIN. Eka, panggilan akrabnya, berasal dari Kabupaten Nagan Raya. Setelah menamatkan pendidikan SD dan SMP, ia mengikuti tes akselerasi dan lulus sehingga bisa langsung kuliah tanpa perlu mengenyam pendidikan SMA. Tahun 1997, setelah menyelesaikan pendidikan S1-nya, Eka lulus menjadi salah satu dari 40 peserta program pembibitan calon dosen IAIN dari Kementerian Agama. Program ini diseleksi dari seluruh alumni IAIN se-Indonesia setiap tahunnya pada saat itu. Kepada portalsatu.com kemarin, Rabu, 1 April 2015, Eka menceritakan sekelumit kisah pencapaiannya di bidang pendidikan. Ia merupakan lulu...

JATUH! Bangun! Jatuh lagi! Bangun lagi!

Gambar
Ungkapan ini layak disematkan pada Manna Wasalwa, aktivis kampus yang saat ini mengenyam pendidikan di FKIP Biologi Universitas Syiah Kuala Banda Aceh. Dara manis yang biasa disapa Wawa itu tercatat sebagai angkatan 2011.