Ini Cerita Khalil, Dari Bisnis MP3 Beralih ke Warung Kopi

Muhammad Khalil Dok : Pribadi
Ia masih tercatat sebagai mahasiswa Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unsyiah. Muhammad Khalil namanya, pria kelahiran Aceh Besar, 9 September 1994 ini beberapa bulan lalu baru saja launching warung kopinya yang pertama bernama AbuCek Coffee.
 
“Usaha ini launching tepatnya pada 17 September 2016 lalu. Hadir dengan konsep soft opening karena kami masih belajar dan akan terus berbenah kedepannya, baik dari segi kualitas maupun pelayanan,” ujar Alil, sapaan lekatnya, Senin 10 Oktober 2016. 

Anak ketiga dari 4 bersaudara ini, awalnya terinspirasi buka café pada 2009 saat ia masih berseragam abu-abu di Pematang Siantar, Medan, Sumatera Utara. Menurutnya, saat itu warkop belum berjamur seperti sekarang di Banda Aceh.

“Awal terinspirasi buka café pada tahun 2009. Saat itu masih SMA di Pematang Siantar. Namun karena masih SMA di luar kota, makanya niatnya di pendam dulu,” ujar pecinta fotografi ini.

Alil berkisah, awal 2012 ia kembali ke Banda Aceh dan ingin merealisasikan niatnya yang tertunda. Kali ini ia berniat membuka Coffe Shop. Sayangnya, niatnya itu kembali diurungkan karena di tahun yang sama ia harus membantu usaha milik keluarganya yang hampir bangkrut.

“Niat buka café saat itu kembali gagal karena di tahun itu harus bantu nge-handle usaha keluarga yang nyaris collapse,” kenangnya.  

Penikmat kopi ini mengatakan, diluar keinginan sendiri ingin membuka usaha warung kopi, almarhum ayahnya juga ingin membuka bisnis yang sama. Namun, rencana itu belum kesampaian ayah tercintanya meninggal dunia pada 26 Ramadhan 1436 Hijriah lalu. 

“Membuka warung kopi adalah keinginan pribadi yang juga meneruskan salah satu keinginan almarhum ayah sebelum meninggal dunia, yaitu buka warkop,” ujar anak dari pasangan almarhum Armiya dan almarhumah Subuwati itu. 

Tak hanya itu, sebelum merintis bisnis AbuCek Coffe, ternyata semenjak SMP Alil sudah mulai belajar bisnis. Mulai dari mengisi lagu-lagu MP3 ke handphone teman-teman sekolahnya pada 2008.
“Saat itu memperoleh MP3 tidak semudah jaman sekarang yang tinggal download lagu di internet sesuka ria,” kata mahasiswa asal Kota Jantho ini.

Lebih lanjut, saat SMA Alil juga pernah merintis usaha menjadi Food Supplier ke beberapa bank dan institusi kantor di Pematang Siantar. Terus berlanjut, ia membantu kakak laki-laki merintis usaha Baby Shop milik abangnya itu yang bernama Haritsa Kids Store.

“Alhamdulillah Haritsa Kids Store sekarang sudah jadi nomor satu di Pematang Siantar. Kebetulan tiga tahun itu cari suasana baru di luar,” ujarnya. 

Saat ini, selain mengelola usaha warung kopinya, sesekali Alil juga suka ke tempat-tempat sepi untuk menyalurkan hobi fotografinya. [zr]

[Tulisan ini sudah dimuat di www.mediaaceh.co]

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dekorasi Unik Pekan Kreatif Banda Aceh

Mengenal Dayah Gurah Peukan Bada

Masjid Jamik Unsyiah Kebanggaan Mahasiswa