Peringati Hari Anak, Ini Harapan Psikolog Aceh

Dra. Endang Setianingsih, M.Pd
PSIKOLOG anak, Dra. Endang Setianingsih, M.Pd, mengatakan kondisi anak-anak di Indonesia, khususnya Aceh, selama ini sangat memprihatinkan. Dia mencontohkan diantaranya seperti kasus kekerasan terhadap anak, pelecehan seksual dan kasus perdagangan anak di bawah umur, anak-anak yang diikutsertakan menjadi pengemis dan rentan menjadi korban kekerasan fisik maupun seksual.

“Harapan saya pemerintah lebih serius dalam menangani kasus-kasus anak, terutama anak-anak yang berhadapan dengan hukum,” katanya via BBM sore tadi, Kamis, 23 Juli 2015. Endang melanjutkan masyarakat juga harus peduli dengan kondisi globalisasi, terutama IT yang terus berkembang. Dia berharap pemerintah bisa memfilter penggunaan IT yang berdampak negatif tersebut.

“Keprihatinan dengan kasus-kasus anak sangat besar, sehingga perlu adanya upaya-upaya untuk mendorong para tokoh-tokoh ulama, perangkat gampong dan elemen masyarakat,” katanya.

Menurut Endang, tanpa unsur-unsur elemen tersebut sulit rasanya bisa bergerak. Namun ada langkah dan upaya strategis untuk meminimalisirkan baik kekerasan maupun pelecehan terhadap anak-anak selama ini. “Melakukan sosialisasi dengan tepat sasaran, misalnya ke sekolah-sekolah tetapi harus ada orangtua siswa juga, agar orangtua paham tentang pemberian pendidikan seks sedini mungkin kepada anak-anaknya,” kata Endang, psikolog yang konsen pada advokasi anak.

Selain itu, katanya, bisa juga dilakukan ke kampung-kampung atau desa tempat tinggal masyarakat melalui kegiatan-kegiatan yang ada di daerah tempat tinggal masyarakat. “Jadi lebih tepat sasaran, karena pola asuh orangtua sangat penting jadi pedoman anak dalam mendidik sejak dini, maka perlu dimulai dari keluarga.

Makanya dalam hal ini, sosialisasi untuk orangtua juga sangat diperlukan agar anak tidak dibiarkan begitu saja,” ujarnya menyikapi Hari Anak Nasional (HAN) yang diperingati setiap 23 Juli berdasarkan keputusan Presiden No. 44 Tahun 1984 tersebut.[zr] 

[Tulisan ini sudah dimuat di www.portalsatu.com]

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dekorasi Unik Pekan Kreatif Banda Aceh

Gambar
TULISAN “Ayo Kreatif” terpampang di pintu masuk pameran Sentra Ekonomi Kreatif atau Pekan Kreatif Banda Aceh di Taman Putroe Phang, Banda Aceh. Tulisan dengan huruf unik lantaran ditulis pada bagian punggung jeu’ee itu seakan menantang pengunjung untuk kreatif. Menurut pantauan Sabtu 30 Mei 2015, pemandangan lebih unik lagi adalah dekorasi tempat pameran itu. Payung aneka warna digantung dengan tali membuat lokasi tersebut sangat eksotis. Itu sebabnya, sebagian pengunjung tertarik untuk berselfie ria. “Sangat bagus pameran kreatif ini, karena dapat menjadikan masyarakat atau pemuda Aceh untuk menyalurkan bakat, baik dari segi ekonomi, kekreatifan, seni dan wirausaha yang dikemas dalam bentuk pameran seperti ini,” kata Deka, 21 tahun, salah satu pengunjung. Pengunjung lainnya, sekelompok siswi SMK Negeri 1 Banda Aceh, juga sangat tertarik dengan dekorasi tempat pameran itu. “Keren, kreatif dan unik, apalagi ada payung-payung warna warni ini,” kata salah seoran...
Baca selengkapnya

Mengenal Dayah Gurah Peukan Bada

Gambar
Musalla Dayah Gurah ANGIN sepoi-sepoi di bawah teriknya matahari langsung terasa saat memasuki perkarangan dayah yang terletak di kaki gunung kawasan Peukan Bada, Aceh Besar. Berdiri sejak tahun 1988, dayah ini bernama Babussa’adah. Akan tetapi masyarakat setempat kerap menyebutnya Dayah Gurah lantaran berada di Desa Gurah, Kecamatan Peukan Bada. Dayah tersebut dipimpin Teungku H. Hamdan Mustafa sering disapa Abu Gurah, salah satu ulama kharismatik Aceh. Sebelum tsunami dayah ini terletak di atas tanah waqaf. Setelah gelombang maha dahsyat menyapu wilayah Peukan Bada, kemudian terkumpulnya hasil swadaya santri membeli tanah kembali dan membuat dayah Gurah, berpindah tempat di seberang jalan dengan tujuan dayah Gurah kembali bangkit pada tahun 2005. Dibawah Balee Pengajian Dayah Gurah Menuju ke dayah di Gampong Gurah itu harus memasuki ruas jalan kecil berjarak 600 meter dari jalan utama yang melintasi Mapolsek Peukan Bada. Kompleks dayah itu seluas 10.000 meter, terdapat...
Baca selengkapnya

Masjid Jamik Unsyiah Kebanggaan Mahasiswa

Gambar
Masji Jamik Unsyiah ini salah satu masjid yang ramai dikunjungi baik para dosen, mahasiswa dan masyarakat umum. Letaknya yang strategis yaitu di pinggir jalan protokol membuat masjid ini mudah dijangkau. Jarang mahasiswa yang kampusnya di kawasan Darussalam tidak mengetahui keberadaan masjid ini. Selain sebagai tempat salat, di masjid ini juga sering dibuat acara keislaman seperti kajian. Tak heran jika masjid ini tak pernah sepi. Kegiatan-kegiatan terkait dengan aktivitas akademik juga kerap dilakukan di sini. Bangunan masjid ini terdiri dari dua lantai, di lantai pertama digunakan sebagai Sekretariat Lembaga Dakwah Kampus Forum Silaturrahmi Mahasiswa Unsyiah. Unit Pengembangan Program Pendamping Mata Kuliah Agama Islam (UP3AI) Unsyiah juga bermarkas di sini. Sedangkan untuk tempat salat ada di lantai dua. Masjid ini juga memiliki Badan Kemakmuran Masjid Jamik. Dalam BKMJ ini terdapat beberapa departemen yaitu Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Departemen ini mencakup Di...
Baca selengkapnya