Nanda Mariska, Aktivis yang Jadi Duta Wisata

Nanda Mariska
Nanda Mariska, mahasiswi magister Studi Pembangunan Universitas Sumatera Utara Medan ini adalah Duta Wisata Aceh Besar 2015. Ia merupakan alumni UIN Ar-Raniry Banda Aceh konsentrasi Kesejahteraan Sosial.

Sehari-hari, gadis yang disapa Nanda ini menyibukkan diri dengan berbagai organisasi, di antaranya terlibat sebagai Koordinator Bisnis & Fundraising-Earth Hour Aceh periode 2014-2015, Kaukus Aceh Besar, dan Aceh Youth Family.

Nanda juga aktif di Koalisi Pemuda Hijau Indonesia (KOPHI) periode 2011-2013, Sahabat WALHI Aceh sejak 2012 hingga sekarang, serta Fokus Gempar 2008 sampai sekarang dan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) 2009-2011 dan Pelajar Islam Indonesia (PII) 2005-2012.

Inong Duwis Aceh Besar 2015
Alumnus SMA Negeri 3 Banda Aceh ini juga lihat dalam meracik kue-kue tradisional Aceh. Di bidang linguistik, dara kelahiran Aceh Besar, 29 November 1990 ini juga lancar berkomunikasi bahasa Arab dan Inggris.

Aktifnya Nanda di berbagai organisasi tersebut mengantarkannya sebagai Inong Duta Wisata Aceh Besar 2015. Di tahun yang sama ia juga berhasil menjadi salah satu penerima beasiswa LPSDM Aceh untuk jenjang pendidikan S2 di Universitas Sumatera Utara.


Di usianya yang masih muda, sederet pengalaman kerja sudah dikoleksi Nanda. Ia tercatat pernah bekerja lepas sebagai tenaga administrasi di PT. Kuta Malaka Leumona, sebagai pendidik sebaya atau peer educator di Yayasan Aceh Youth Family (AYOMI), serta magang di Lembaga Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lingkungan Hidup Purwokerto pada 2011 dengan fokus di bidang pengembangan masyarakat. Kini gadis yang sering menjadi notulen di berbagai kegiatan itu bekerja sebagaia Manager Program Aceh Geothermal Forum untuk program WWF 2014-2015.


Untuk mengasah kemampuan yang telah dimilikinya, terutama dalam hal meningkatkan kapasitas ilmu pengetahuan, Nanda juga gemar mengikuti berbagai pelatihan. Di antaranya Kreativitas Pemuda Kemenpora 2014, Pelatihan Keterampilan Fasilitasi 2009, serta  Training Pemilih Perempuan Pemula dan Membangun Kerjasama Strategis untuk Pembangunan Berkelanjutan di tahun yang sama.


Di sela-sela kesibukannya, Nanda juga menyambi sebagai penerjemah. Tahun ini misalnya ia pernah mendampingi dua aktivis asal Myanmar, Richard Anthony dan Tar Yar Maung, untuk belajar pemetaan pengawasan perlindungan hutan. [zr]

[Tulisan ini sudah dimuat di www.portalsatu.com]

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dekorasi Unik Pekan Kreatif Banda Aceh

Mengenal Dayah Gurah Peukan Bada

Masjid Jamik Unsyiah Kebanggaan Mahasiswa