Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2015

Nanda Mariska; Berawal dari Hobi Jalan-jalan

Gambar
Berawal dari hobby jalan-jalan, Duta Wisata Aceh Besar 2015 ini mengaku melihat potensi pariwisata Aceh, terutama Aceh Besar, yang cukup banyak dan memukau. Hal ini pula  menjadi motivasi baginya dalam mengikuti ajang Duta Wisata. Dia adalah Nanda Mariska, gadis kelahiran Aceh Besar, 29 November 1990. Nanda baru saja memperoleh prestasi pertamanya di atas panggung pada May 2015 lalu. Nanda Mariska Meskipun jabatannya sebagai Duta Wisata, ia juga bekerja sebagai konsultan geothermal di WWF Indonesia kantor program Aceh dan masih berstatus mahasiswi di Universitas Sumatera Utara Medan. “Terkadang juga terlibat aktif pada beberapa kegiatan komunitas yang bersifat fleksibel,” kata Nanda lewat elektronik mail, Senin 13 Juli 2015. Meskipun agendanya penuh, namun Nanda sangat lihai dalam memanajemenkan waktunya antara kuliah dan kerja sekaligus profesinya sebagai duta. “Kerja hari Senin sampai Kamis, semenatra kuliah Jumat dan Sabtu. Sisa hari minggunya untuk ...

Nina Duta Wisata Aceh Besar 2014; Antara Kampus dan Karir

Gambar
Nina Maulidia Rizka, lekat disapa Nina. Ia Duta Wisata Aceh Besar 2014 dan tercatat sebagai mahasiswi tingkat akhir di Ilmu Komunikasi FISIP Unsyiah. Dara asal Lhoong, Aceh Besar, ini aktif di beberapa organisasi. Ia diamanahkan menjadi Bendahara Umum Ikatan Pemuda Pelajar dan Mahasiswa Lhoong (IPPEMAL) serta pernah aktif pada Himpunan Mahasiswa Komunikasi (HIMAKASI) periode 2012-2013. Dara kelahiran Aceh Besar, 11 November 1993 tersebut juga memperoleh beberapa prestasi, yaitu Runner Up Duta Wisata Provinsi Aceh 2014, Inong Duta Wisata Aceh Besar 2014, dan Mahasiswi Bidikmisi Berprestasi versi Kemendikbud 2013. Mahasiswi penyandang IPK 3,7 ini juga bekerja sebagai customer service di salah satu toko usaha sablon baju. Nina Maulidia Rizka Nina mampu menyeimbangkan antara kegiatan kampus dan karirnya di luar. Menurut mahasiswi semester delapan ini, kuliah dan kegiatan pengembangan diri lainnya itu dapat berjalan seiringan. “Jadwal kuliah sekarang ini dapat diatur...

Nanda Mariska, Aktivis yang Jadi Duta Wisata

Gambar
Nanda Mariska Nanda Mariska, mahasiswi magister Studi Pembangunan Universitas Sumatera Utara Medan ini adalah Duta Wisata Aceh Besar 2015. Ia merupakan alumni UIN Ar-Raniry Banda Aceh konsentrasi Kesejahteraan Sosial. Sehari-hari, gadis yang disapa Nanda ini menyibukkan diri dengan berbagai organisasi, di antaranya terlibat sebagai Koordinator Bisnis & Fundraising-Earth Hour Aceh periode 2014-2015, Kaukus Aceh Besar, dan Aceh Youth Family. Nanda juga aktif di Koalisi Pemuda Hijau Indonesia (KOPHI) periode 2011-2013, Sahabat WALHI Aceh sejak 2012 hingga sekarang, serta Fokus Gempar 2008 sampai sekarang dan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) 2009-2011 dan Pelajar Islam Indonesia (PII) 2005-2012. Inong Duwis Aceh Besar 2015 Alumnus SMA Negeri 3 Banda Aceh ini juga lihat dalam meracik kue-kue tradisional Aceh. Di bidang linguistik, dara kelahiran Aceh Besar, 29 November 1990 ini juga lancar berkomunikasi bahasa Arab dan Inggris. ...

Inong Banda Aceh Opie Zahri; Lebaran Momen Sakral

Gambar
Hari raya Idul Fitri menjadi hari penting bagi Duta Wisata Banda Aceh 2015, Alvi Chairiah yang kerap disapa Opie Zahri. Menurut Opie, Idul Fitri adalah hari yang sangat penting bagi umat Islam sebagai bentuk kemenangan karena telah berhasil melewati Ramadan. Selama bulan Ramadan, umat Islam bukan hanya dianjurkan berpuasa dengan menahan lapar dan haus, tapi juga harus mengendalikan nafsunya dan memperbanyak amal kebaikan. Karena itulah Idul Fitri menjadi hari kemenangan bagi mereka yang telah berpuasa. “Bagi saya sendiri lebaran juga merupakan momentum silaturrahmi, mengunjungi sanak saudara baik yang dekat maupun jauh,” kata Opie. Alvi Chairiah @Opie Zahri Kebiasaan Opie merayakan Idul Fitri dengan mudik dan silaturrahmi ke sanak keluarga. “Namun karena tahun ini sudah menjadi Inong, belum tahun nih apa akan ada kegiatan yang berkaitan dengan duta wisata atau tidak,” kata guru di Jasmine Education Center ini. Ia melanjutkan bahwa lebaran jug...

Nina Maulidia Rizka; Lebaran Adalah Reward dari Allah

Gambar
Nina Maulidia Rizka Momen Idul Fitri memiliki banyak makna bagi setiap orang. Beda orang beda pula cara memaknai dan merayakannya. Idul Fitri adalah sebuah kemenangan bagi umat Islam yang telah berpuasa selama sebulan penuh. Salah satu yang tidak pernah terlewatkan ketika lebaran adalah momen saling bermaaf-maafan. Begitu juga dengan Duta Wisata Aceh Besar 2014, Nina Maulidia Rizka, lebaran memiliki arti penting baginya. Gadis yang kerap disapa Nina ini mengakui jika lebaran adalah reward dari Allah untuk hamba-Nya yang sudah menjalankan ibadah puasa. Pentingnya arti lebaran kembali kepada diri hamba tersebut. Apakah ia berhak mendapatkan reward itu dari Allah atau tidak. Ia lebih mempersiapkan dirinya kepada persiapan batin, memperbaiki diri lagi dan bersyukur kepada Allah SWT. Baru kemudian lebaran memiliki makna penting lainnya, seperti menjalin silaturrahmi dengan keluarga dan saudara. “Bagi saya lebaran menjadi momen yang berharga karena dap...

Joel Pase: Idul Fitri Ajang Kembali ke Fitrah

Gambar
Penyanyi bersuara merdu Joel Pase memaknai Idul Fitri sebagai momentum kembali ke fitrah. Menurutnya, Idul Fitri juga hari yang sangat berarti bagi umat Islam karena pada hari itu disunnahkan untuk bersilaturrahmi, untuk mengikat kembali jalinan persaudaraan yang selama ini mungkin renggang. Selain itu kata Joel, Idul Fitri merupakan hari kemerdekaan bagi umat Islam yang telah berpuasa selama sebulan penuh pada bulan Ramadan. “Nah di hari Idul Fitrilah kita kembali membersihkan diri laksana fitri atau fitrah serta memfitrahkan hati agar menjadi hati yang suci di hari yang fitrah,” kata Joel. Menurut pelantun lagi Bungong Nanggroe ini, sesuai dengan harapan fitrah maka dituntut untuk menyucikan diri baik raga, jiwa, lahir dan batin. Serta membersihkan rumah dan melakukan tradisi-tradisi saat lebaran tiba. Biasanya saat lebaran Joel Pase membuat o pen house selama dua hari, hari pertama untuk keluarga dan hari kedua untuk rekan-rekan dan kawan-kawan. “Bi...

Mengenal Dayah Gurah Peukan Bada

Gambar
Musalla Dayah Gurah ANGIN sepoi-sepoi di bawah teriknya matahari langsung terasa saat memasuki perkarangan dayah yang terletak di kaki gunung kawasan Peukan Bada, Aceh Besar. Berdiri sejak tahun 1988, dayah ini bernama Babussa’adah. Akan tetapi masyarakat setempat kerap menyebutnya Dayah Gurah lantaran berada di Desa Gurah, Kecamatan Peukan Bada. Dayah tersebut dipimpin Teungku H. Hamdan Mustafa sering disapa Abu Gurah, salah satu ulama kharismatik Aceh. Sebelum tsunami dayah ini terletak di atas tanah waqaf. Setelah gelombang maha dahsyat menyapu wilayah Peukan Bada, kemudian terkumpulnya hasil swadaya santri membeli tanah kembali dan membuat dayah Gurah, berpindah tempat di seberang jalan dengan tujuan dayah Gurah kembali bangkit pada tahun 2005. Dibawah Balee Pengajian Dayah Gurah Menuju ke dayah di Gampong Gurah itu harus memasuki ruas jalan kecil berjarak 600 meter dari jalan utama yang melintasi Mapolsek Peukan Bada. Kompleks dayah itu seluas 10.000 meter, terdapat...

Suasana Pantai Lhoknga Siang Hari, Rasakan Bedanya

Gambar
Pantai Lhoknga BULAN Ramadan bukan berarti bermalas-malasan dan mengurung diri di rumah. Bulan puasa dengan cuaca panas menyengat tentu membuat orang-orang yang berpuasa merasa gerah. Akan tetapi, suasananya akan berbeda jika Anda berkunjung ke pantai ini siang hari. Bibir pantai ini terletak di Kecamatan Lhoknga, tepatnya sudut jalan samping PT Lafarge Cement Indonesia. Suasananya menggoda masyarakat pengguna kendaraan untuk berhenti menikmati bahari dan indahnya Pantai Lhoknga. Pengunjung semakin betah berlama-lama ketika tiupan angin bak suara seruling yang menghembus deretan pohon cemara, serta beberapa pondok tertata rapi tepat di depan ombak berkejaran, dan kadang kala menghempas bebatuan kaki gunung tunggal tersebut. Keindahan pantai sangat eksotis membuat para pengunjung berleha-leha di siang hari dalam pondok beratapkan rumbia itu. Bibir Pantai Lhoknga Air laut jernih dan pemandangan laut dalam yang membiru benar-benar mendominasi pantai Lhoknga ini. Sa...

Khanduri Apam; Dari Nenek Moyang Hingga Sekarang

Gambar
Lembaga Peubeudoh Sejarah, Adat dan Budaya Aceh (Peusaba) mengelar Khanduri Apam dalam acara Aceh Culinary Fest 2015, Senin 8 Juni 2015. Apam, cemilan yang terbuat dari bahan pokok tepung yang dimakan dengan santan tersebut memiliki sejarah yang unik di masyarakat Aceh. Bahkan toet (bakar-red) apam sudah menjadi tradisi dan budaya pada moment-moment tertentu di Aceh. Apam Serabi (Modern) Koordinator Khanduri Apam, Mawardi Usman Abu Bakar, mengatakan bahwa apam biasanya dilakukan pada Rajab dan bulan tersebut kerap disematkan bulan apam.“Apam bagaikan kenangan masa lalu di Aceh. Hari-hari tertentu di sini selalu dibuat khanduri apam,” katanya. Apam dibuat di rumah masing-masing lalu dibawa ke meunasah serta dibagikan kepada tetangga. Katanya, sejarah apam awalnya dari jazirah Arab. “Dulu ada seorang Bani Sufi, ia miskin dan tidak memiliki harta kekayaan apapun sehingga ketika ia meninggal dunia saudara-saudaranya tidak bisa kenduri dalam jumlah besar, hanya mampu...

Dekorasi Unik Pekan Kreatif Banda Aceh

Gambar
TULISAN “Ayo Kreatif” terpampang di pintu masuk pameran Sentra Ekonomi Kreatif atau Pekan Kreatif Banda Aceh di Taman Putroe Phang, Banda Aceh. Tulisan dengan huruf unik lantaran ditulis pada bagian punggung jeu’ee itu seakan menantang pengunjung untuk kreatif. Menurut pantauan Sabtu 30 Mei 2015, pemandangan lebih unik lagi adalah dekorasi tempat pameran itu. Payung aneka warna digantung dengan tali membuat lokasi tersebut sangat eksotis. Itu sebabnya, sebagian pengunjung tertarik untuk berselfie ria. “Sangat bagus pameran kreatif ini, karena dapat menjadikan masyarakat atau pemuda Aceh untuk menyalurkan bakat, baik dari segi ekonomi, kekreatifan, seni dan wirausaha yang dikemas dalam bentuk pameran seperti ini,” kata Deka, 21 tahun, salah satu pengunjung. Pengunjung lainnya, sekelompok siswi SMK Negeri 1 Banda Aceh, juga sangat tertarik dengan dekorasi tempat pameran itu. “Keren, kreatif dan unik, apalagi ada payung-payung warna warni ini,” kata salah seoran...

Sejarah Khanduri Di Aceh Dan Kegemilangan Masa Lalu

Gambar
ACEH memiliki 154 macam makanan saat masih berbentuk kerajaan. Namun sekarang jumlah menu makanan khas daerah ini menyusut dan tinggal 20 jenis saja. Hal ini disampaikan oleh Ketua Majelis Adat Aceh H Dr Abdurrahman Kaoy dalam diskusi Khanduri Apam di Aceh Culinary Fest 2015 yang digelar oleh Lembaga Peubeudoh Sejarah, Adat dan Budaya Aceh (Peusaba). H. Dr. Abdurrahman Kaoy “Aceh nanggroe kaya akan masakannya. Coba lihat thimpan saja sudah enam macam di Aceh, bhoi dan lain sebagainya. Inilah salah satu aktivitas kita menggali kembali tentang makanan Aceh salah satunya dengan Khanduri Apam yang kita hadiri sekarang,” katanya. Ia melanjutkan di Aceh hal yang paling mudah ditemui adalah khanduri. Dia mencontohkan seperti khanduri blang ada 12, khanduri laot, khanduri glee, khanduri meugang, khanduri maulid, khanduri peusunat, khanduri perkawinan dan khanduri lainnya. “Di Aceh paling banyak khanduri, makanya kita harus menjaganya. Bangsa yang besar adalah bangsa yang memp...

Muammar Ridwan, Your Is The Best !

KOMUNIKASI lewat telepon sudah beberapa kali kami lakukan, namun baru kali ini aku membuat janji berjumpa dengannya, meskipun janji berjumpa juga sempat tertunda, karena remaja ajaib yang ingin kutemui itu sedang bersilaturrahmi pada camp Rohingya di Langsa. Namun hal itu bukan menjadi   masalah, tetap dipertemukan dengannya oleh Allah SWT sudah bahagianya mewakili dunia. Hehehe. Waahhh menulis tentang adik ini mungkin sudah keberapa kalinya, namun berbeda dengan tulisan kali ini, sebelumnya kutulis karena tugas aku sebagai profesi namun ini rasanya akan berbeda karena bumbu yang diracik pun juga berbeda :D. Bagiku menulis tentangnya mungkin tidak akan habisnya, ia adalah inspirator bagiku sendiri. Siang itu, aku masih berada di Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh karena suatu urusan dan lain hal, janjinya setelah zuhur aku akan berjumpa dengan sosok inspiratif yang ku tunggu beberapa hari ini. Usai salat aku mulai melaju dengan my sekuter ke salah satu masjid jaraknya ...

Brimob Cantik Bripda Nina, Apa Saja Aktivitasnya Selama Ramadan?

Gambar
Masih ingat dengan personil Brimob cantik Bripda Nina yang sempat menghebohkan netizen beberapa waktu lalu? Wanita hijab bernama lengkap Bripda Nina Octoviana ini tidak memiliki aktivitas rutin seperti biasanya selama Ramadan. Bripda Nina Octoviana Biasanya, Bripda Nina melakoni tugasnya sebagai polisi wanita anggota Gegana Brimob Polda Aceh. Selama Ramadan sniper tangguh ini hanya mengisi pembinaan mental atau bintal di pagi hari. “Kalau selama Ramadan sih paginya isi bintal seperti pengajian di pagi hari tidak ada latihan,” kata Bripda Nina saat dihubungi Jumat, 3 Juli 2015, malam. Ia adalah satu-satunya perempuan yang menenteng senapan mesin jenis Steyr AUG dan mengenakan topi baja di kepala dan baju serba hitam. Keseharian selama Ramadan, tidak  ada latihan Brimob dikarenakan menghargai bulan Ramadan. “Untuk sementara ditiadakan ya karena mungkin menghargai bulan puasa juga,” ujarnya. Meskipun dengan pekerjaan yang dilakoninya itu layaknya laki-lak...

Muammar Ridwan, Remaja Jenius, Penghafal Alquran Dan Cita-Citanya

Gambar
MATAHARI bersinar garang hari itu. Saya mengayunkan langkah memasuki area masjid Syuhada, Lamgugob, Banda Aceh. Di teras masjid, terlihat sejumlah orang beristirahat sambil menikmati buaian angin. Halaman masjid mulai sepi setelah para jamaah salat zuhur meninggalkan masjid untuk kembali beraktivitas. Saya mengedarkan pandangan ke berbagai sudut. Mencari-cari sosok yang sudah membuat janji temu dengan saya siang itu. Dia adalah Muammar Ridwan, si remaja ajaib yang hafiz quran dan menguasai 18 bahasa asing. Tak lama kemudian telepon genggam saya berdering. Remaja yang biasa disapa Ridwan itu mengabarkan kalau dirinya sudah berada di masjid. Muammar Ridwan Meski sebelumnya sudah beberapa kali berkomunikasi lewat telepon, tapi baru kali itu saya bertemu langsung dengan Ridwan. Ia sangat bersahaja dan supel. Siang itu Ridwan memakai kemeja kotak-kotak plus peci hitam di kepalanya. Membuka obrolan siang itu Ridwan menceritakan pengalamannya ketika mengunjungi pengungsi Roh...