Maulida, Dokter Muda Dengan Prestasi Internasional

Nurul Fadhliati Maulida akrab disapa  Maulida merupakan seorang dokter umum lulusan Fakultas Kedokteran Unsyiah. Ia lulus dengan predikat cumlaude.
Perempuan asal Lhoknga yang dilahirkan di Banda Aceh ini aktif sebagai relawan dalam sejumlah bakti sosial. Selain itu, lulusan terbaik FK Unsyiah ini juga aktif melakukan penelitian ilmiah di bidang kesehatan.
Penyuka bahasa asing ini telah mempublikasi sejumlah tulisannya di berbagai jurnal dan memenangi beberapa kompetisi penulisan karya ilmiah. Juga penelitian yang dibuktikan dengan kemenangannya menjadi juara III dalam kompetisi penelitian ilmiah Liga Medika Science Asia-Pacific Region yang diselenggarakan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Ia pernah bekerja menjadi dokter umum di beberapa daerah pinggiran dan terpencil di Indonesia seperti di Puskesmas Cilincing Jakarta Utara, Puskesmas Jagong Jeget Aceh Tengah serta RSUD Datu Beru Aceh Tengah.

Semua hal yang telah dilakukannya membuat dokter muda ini terpilih menjadi salah satu delegasi Indonesia dalam the 6th ASEAN Young Professionals Volunteer Corps (AYPVC) di Myanmar Februari 2015.
Dokter Maulida berhasil menjadi salah satu delegasi Indonesia dalam acara ini setelah menyisihkan 200 kandidat lainnya dari seluruh Indonesia sehingga terpilih dua delegasi yangmewakili Indonesia dalam the 6th ASEAN Young Professionals Volunteer Corps (AYPVC) di Myanmar.

Dalam acara ini dokter Maulida memperkenalkan Indonesia kepada negara ASEAN lainnya serta melakukan pelayanan dan penyuluhan kesehatan pada masyarakat di Desa Ma Twat Kone dan Nat Kone yang merupakan desa terpencil di Pathein,Myanmar.

Mahasiswi berprestasi I tahun 2010 Unsyiah ini telah membuktikan bahwa putri Aceh dapat berkarir di dunia Internasional. Lulusan SMA Modal Bangsa ini baru-baru ini terpilih menjadi satu-satunya perwakilan Indonesia dalam Cross Culture Programs (CCP) of Institut für Auslandsbeziehungen di Jerman.

Beasiswa ini diprakarsai Institut für Auslandsbeziehungen yang didukung sepenuhnya oleh kementerian luar negeri Jerman. Beasiswa tersebut terbuka untuk profesional muda seperti insinyur, dokter, jurnalis, musisi, dan aktivis sosial lainnya dimana setiap tahunnya setiap negara akan diwakili seorang delegasi. Serta nantinya ia akan menimba ilmu di Hellios Kliniken Muellheim-Baden, Jerman.

Dokter kelahiran Banda Aceh, 12 Oktober 1988 ini berhasil menjadi satu-satunya peraih beasiswa Cross Culture Programs (CCP) of Institut für Auslandsbeziehungen (IFA) pada tahun 2015 setelah melalui tiga tahap seleksi yang sangat kompetitif oleh pihak kedutaan Jerman di Jakarta dengan menyisihkan 250 peserta lainnya dari seluruh Indonesia.

Alhamdulillah saya berhasil meraih beasiswa tersebut, padahal tahun ini adalah tahun dengan peserta terbanyak yang melamar beasiswa ini,” katanya.
Dokter Maulida merupakan alumni ke-9 CCP of IFA dari Indonesia. Sejauh ini terdapat empat alumni dari Jakarta, dua alumni dari Maluku, serta satu alumni dari Yogyakarta.

Selain ingin menjadi dokter spesialis jantung atau obsgyn puncak cita-citanya adalah menjadi salah satu orang Indonesia yang dapat bekerja untuk WHO serta dosen kelas internasional yang dapat bermanfaat bagi semua orang.


“Jadilah agen pemimpin muslim yang baik dengan terus bermimpi hingga memiliki karir didunia Internasional dan kuasai bahasa asing lebih dari satu. Everyone can dream then make it happen,” ujarnya. [zr]

[Tulisan ini sudah dimuat di www.portalsatu.com]

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dekorasi Unik Pekan Kreatif Banda Aceh

Mengenal Dayah Gurah Peukan Bada

Masjid Jamik Unsyiah Kebanggaan Mahasiswa