Tiara Sucia; dari Rohis hingga Aktivis

NAMANYA Tiara Sucia. Dia adalah mahasiswi aktif yang sedang mengambil konsentrasi ilmu di Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala. Banyak lini yang telah dikiprahkan mahasiswi yang kerap disapa Tiara ini dalam dunia organisasi dan memiliki peran pada beberapa komunitas pemuda-pemudi Aceh.

Pemilik IPK 3,63 tersebut merupakan anggota Dewan Perwakilan Mahasiswa Unsyiah (DPMU), Gubernur Sumatra Sobat Bumi Indonesia dan Pembina Akademik Keluarga Besar Alumni Wira Bangsa (KARSA) periode 2015-2016.

Pada tahun 2014, Tiara juga dipercayakan sebagai Wakil Ketua Pendidikan Unsyiah International Club, ketua Bidang Mading 2014-2015, Wakil Ketua Bidang Syiar Lembaga Dakwah Kampus Pertanian Unsyiah 2013-2014.

Saat baru saja menduduki bangku kuliah, ia sudah bergabung dalam Himpunan Sosial Ekonomi Pertanian, dan Bendahara LDK Pertanian.


Tiara Sucia
Sementara saat Tiara masih mengenakan seragam abu-abu, ia juga melibatkan diri pada Sanggar Tari dan Osis SMAN 4 Wira Bangsa Aceh Barat bidang Rohis serta anggota inti pramuka dan koperasi saat ia masih menduduki bangku SMP.

Peraih posisi pertama debat bahasa Inggris tingkat Kabupaten Aceh Barat ini aktif diberbagai organisasi karena termotivasi dengan kata-kata Soekarno yang mengatakan, ‘Berikan aku 10 pemuda maka akan aku guncangkan dunia.”

“Alasan Tiara aktif karena dalam waktu kita ada hak orang lain dan hak itu sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat untuk orang lain. Serta keaktifan itu semacam hobi dan senang membantu orang yang membutuhkan potensi saya dan aktif berbagi itu sudah seperti nafas dalam hidup saya,” kata anak dari pasangan Andang Teruna dan Safridah ini.

Tiara mengakui ketagihan aktif dimana-mana karena hal tersebut berdampak drastis dalam perubahan hidupnya. Terlebih efek dari berorganisasi, katanya, menambah pengalaman hidup baik dan ilmu yang tidak ada di perkuliahan, pengalaman melatih berbicara (public speaking) dan keliling sebagian Indonesia. Selain itu, juga bertambah keluarga, teman dan kerabat sehingga memperluas informasi, link dan koneksi yang membuatnya menjadi mudah menjangkau informasi.

“Serta saya ingat kata-kata memberi sebanyak-banyaknya bukan meminta sebanyak-banyaknya. Saya ingin menyadarkan pemuda betapa pentingnya potensi dan aksi nyata pemuda sekarang ini karena tidak patut seorang pemuda apabila berdiam diri ditempat,” kata mahasiswi pencinta travelling ini.

Tak heran, dengan keaktifan gadis kelahiran Meulaboh, 8 juli 1994 ini mengantarkannya memperoleh segudang prestasi. Di tahun 2015 pemilik tinggi badan 156 sentimeter ini dinyatakan sebagai penerima Beasiswa Sobat Bumi Indonesia Pertamina Foundation dan menjuarai Honda Wow Case Competition se-Kota Banda Aceh 2015, juara 3 MTQ karya tulis tingkat fakultas di Unsyiah, dan juara dua debat agama. Serta pernah menyambangi Duta Daerah Lawatan Sejarah dan LCC MPR tingkat provinsi.


Calon Leader masa depan
Selain gemar berorganisasi, anggota The Leader ini juga sering mengikuti training dan seminar, baik lokal maupun nasional, berupa Dream Meaker, Peringatan Hari Air Sedunia, Daerah Aliran Sungai (DAS) dan Unsyiah Leadership Development Camp.


Anak pertama dari tiga bersaudara ini juga sering terlibat dalam kepanitiaan pada event-event besar, seperti Bakti Sosial Nasional Himpunan Mahasiswa Sosial Ekonomi Pertanian (HIMASEP), Entrepreneurship di Hermes Mall, Unsyiah Fair 9, Dream Maker, Lomba Sirah Nabawiyah, dan Islamic Agriculture Festival.


“Jangan menunggu orang lain untuk membuat perubahan, jangan menunggu diri sendiri untuk berdiam diri, jangan terlalu fokus dengan kelemahan tetapi fokuslah pada kemampuanmu karena hal itu akan menjadikanmu ‘From Zero to The Hero’,” kata mahasiswi penggemar organisasi ini, Jumat malam, 18 September 2015. [zr]

[Tulisan ini sudah dimuat di www.portalsatu.com]


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dekorasi Unik Pekan Kreatif Banda Aceh

Mengenal Dayah Gurah Peukan Bada

Masjid Jamik Unsyiah Kebanggaan Mahasiswa