Postingan

Selembar Kertas Kecil Buat Zed_er

Gambar
03 Desember 2017 #Moment Kamu, Kamu dan Kamu…… ! Sebuah nama yang terpaut pada sesosok raga seorang insan kaum hawa, yang juga pernah singgah menjadi seorang adikku tercinta. Nama yang dimilikinya tak pernah bosan mata memandang kemana dan dimana dia karena engkau adalah sebuah bunga, “BUNGA MATA”, bunga bagi mata-mata yang selalu ingin memandangmu. Naskah Asli Diluar kesadaran mereka, bahkan saudara kandungnya sendiri, bahwa hanya Zed_er dan penulis kertas inilah yang miliki nama sama-sama Zed_er dari tujuh bersaudara lainnya. Jutaann kenangan suram dan pahit disekiann tahun lalu telah sama-sama kita jalani, lalui dan syukuri dengan penuh kesabaran dan pilu hati. Semoga sejak hari ini Allah senantiasa menggantikan dengan triliunan harapan kebahagiaan di sekian tahun kedepan. Selamat Menemepuh Hidup Baru Cinta seorang Zed_er   tak bisa terlukiskan dengan kuas dan juga terungkap dengan kata-kata karena kecintaan seorang Zed_er di lingkaran besar keci...

Menikah, Cara Terindah dari Allah Membahagiakan Hamba-Nya

Gambar
Dok Pribadi : Usai Ijab Qabul | 30 November 2017 TERHITUNG sejak 30 November 2017 aku telah menyandang status sebagai istri. Bukan lagi masanya nongkrong sama teman-teman seenaknya. Bukan lagi jadwal pergi pagi pulang sore. Bukan lagi masa berleha-leha sepanjang hari dan bukan lagi masa “bebas” seperti sebelumnya.   Sejak hari itu juga, aku telah berikrar dengan seorang pria yang tak lama kukenal untuk mengikat sebuah hubungan yang Mitsaqan Ghaliza yaitu ikatan yang sangat kuat dengan pria yang telah berhasil mendapatkan segenap hatiku. Lahir batin. Jiwa raga. Sejak terdengar lafaz “sah” dari para saksi pagi Kamis itu pula, detak jantungku berdebar kencang bak gendang sedang ditabuh. Bahwa ini bukan mimpi. Kini aku telah berkhidmat sebagai seorang istri. Masya Allah Walkhamdulillah.       Memutuskan menikah diusia 24 tahun memang tergetku jauh-jauh hari. Aku hanya merasakan ini usia matang untuk seorang gadis menerima pinangan salah seorang ...

Mulai dari Dayah Hingga Lulus Kuliah

Gambar
Nama Saya Zahra ( Jangan lupa sering-sering sebut nama saya ya :D ) Saya tidak mengecap bangku SMP. Karena usia SMP saya habiskan di pondok pesantren tradisional. Kebanyakan orang menyebutnya dayah. Saat itu saya memahami kitab kuning, baik dalam bahasa Jawi maupun bahasa Arab. Juga dilengkapi i'rab dan tajwid cara membaca Alquran yang baik dan benar. Tidak jarang saya dan teman-teman seangkatan lainnya juga dituntut untuk mempelajari dan memahami bagaimana cara membaca kitab arab gundul (tidak berbaris sama sekali). Hanya dengan bermodalkan i'rab umpama kameng jak lam bate saya mempraktikkan membaca kitab-kitab gundul yang disuguhkan saat itu.  Di dayah, bagi saya waktu berjalan sangat lambat. Pergantian hari terasa begitu lama. Meskipun waktunya sudah di press sedisiplin mungkin. Pertama kali saya masuk dayah tamatan Madrasah Ibtidaiyah. Berbeda dengan teman-teman sekelas saya mayoritas senior yang rata-rata tamatan SMP. Kalau tamatan sekolah dasar bisa dihitu...

Nanti Kasih Judul

Gambar
Untukmu, aku belum pernah mengisahkan.  Meskipun kamu hampir menggelabah dalam ingatanku. Aku juga belum pernah membuatkanmu puisi romantis. Hari ini hujan, tiba-tiba jemariku ingin mengetik tentang mu. Aku ingin mengenangkanmu dalam karyaku. Bersama rintik hujan jemariku mulai menari di atas keyboard. Iya, hari ini aku ingin menulis tentangmu. Semua kisah tentangmu. Aku ingin mengisahkan mulai awal hingga akhir. Mulai dulu hingga sekarang. Mulai sekarang hingga akan datang. Karena kini, kamu salah satu motivasi bagiku. Sayangnya, untuk memulai, nyaris tanganku mulai berhenti dan berpangku di dagu. Aku tidak tahu darimana asal mula ingin mengisahkan. Karena kamu sangat abstrak untuk aku definisikan. Aku berharap, hingga saat ini menjadi pengagummu. Hingga aku benar-benar ingin mewujudkan salah satu mimpiku.  Harapku, apa yang aku semogakan semoga tersemoga kelak denganmu. Kunantikan langkahmu menjempu...

Redinesh Coffee Roastery, Warkop Kekinian Ala Banda

Gambar
Banda Aceh - Beralamat di Jalan Prof. Ali Hasyimi, Lamteh Kecamatan Ulee Kareng, Banda Aceh. Interiornya terlihat begitu klasik dan sederhana terbuat dari kayu-kayu yang sudah dipahat nan elok. Ketika memasuki coffe kekinian ini Anda melewati seperti kawat-kawat umpama sarang burung. Suasana Redinesh Dinding bangunan coffe ini dipenuhi dengan hiasan dinding unik dan kreatif yang tidak Anda temukan di warkop biasanya. Disana terpampang jendela rumah Aceh yang terbuat dari kayu, lampu yang dimasukkan dalam botol-botol bekas berkelas. Tak hanya itu, cara pengaliran arus listrik menuju lampu pun dari pipa yang dicat hitam berbentuk zigzag. Radio nenek moyang pun tertempel disana. Tak ketinggalan, tiga gitar antik nan mengkilap juga menempel di dinding bilah kiri saat Anda memasuki warkop ini. Disana juga banyak bingkai-bingkai bersejarah lainnya tertata dengan rapi yang memiliki makna tersendiri hingga sepanjang tangga menuju lantai dua. Plat BL Juga, plat motor a...

Kenalkan, Putri Nuzulia Syarif, Si Duta Aceh 2016

Gambar
Cut Putri Nuzulia Syarif Dok : Pribadi Gadis kelahiran Medan, 6 Februari 1996 ini baru saja dinobatkan sebagai Inong Duta Wisata Aceh 2016 beberapa waktu lalu. Ia berhasil meraih juara pertama pada ajang provinsi tahun ini bidang pariwisata. “Rasanya speechless , bahagia pastinya dan sangat bersyukur atas kesempatan yang diberikan untuk menjadi Duta Wisata Aceh 2016. Ini merupakan suatu kehormatan dan amanah untuk dapat menyukseskan pariwisata Aceh,” ujar anak dari pasangan almarhum T.Syarifuddin Hamzah SE dan Susmery Arif SE ini. Cut Putri Nuzulia Syarif, saat ini ia masih tercatat sebagai mahasiswi Fakultas Psikologi di Universitas Sumatera Utara, Medan. Disamping aktif sebagai mahasiswa, Putri asal Dewantara Aceh Utara ini juga terlibat aktif mengikuti beberapa ajang perlombaan. Tak heran, pemilik tinggi badan 161 sentimeter ini telah menderetkan sejejer prestasi dalam bidang yang digemarinya itu, menyanyi dan main musik misalnya. Finalis Duta Mahasis...

Kisah Fadil, Penyiar Radio Asal Aceh yang Kini Kuliah di China

Gambar
Fadil Dok : Pribadi Sejak lulus kuliah pada 2014 lalu ia terus melanjutkan karirnya sebagai penyiar radio nyambi mencari pekerjaan yang sesuai dengan jurusannya. Jovan Alkatiri, nama siarannya, mahasiswa asal Lhoksukon Aceh Utara ini selama dua tahun melalang buana mencari pekerjaan hingga ke Bali, Yogyakarta, Jakarta dan Medan. Namun belum membuahkan hasil hingga terus membuatnya nyiar di 94.5 Three FM Banda Aceh.   “Awal tahun 2016 kemarin saya coba apply beasiswa ke Pemerintah China melalui program China Scholarship Council (CSC) berkat informasi dari teman saya yang sudah duluan kuliah di China,” kata Fadil, nama aslinya, melalui WhatsApp, Rabu, 12 Oktober 2016.     Setelah menunggu jawaban selama enam bulan, Agustus 2016 lalu Fadil mendapat kabar bahwa ia lulus beasiswa ke China dengan Full Scholarship.   “Alhamdulillah saya mendapat beasiswa selama dua tahun di China. Saya lulus di Jurusan Psikologi Pendidikan di Kampus Ce...