Cerita Nyakti Kala di Turki, Mulai dari Diskon Ongkos Transportasi Hingga Gratis Masuk Meseum


Nyakti Mardalena
TURKI merupakan negara mayoritas Islam, Negara Ibukota Ankara ini terletak di dua benua, Eropa dan Asia. Dua benua tersebut hanya dipisahkan oleh Selat Bosphorus. Begitulah ujar mahasiswi asal Aceh, Nyakti Mardalena yang sedang melanjutkan studinya di Turki.

“Ketika hendak menyeberangi ke Turki bagian Asia atau sebaliknya. Disana kita bisa menikmati keindahan laut Marmara,” ujar mahasiswi ini melalui Smartphone-nya, Rabu, 5 Oktober 2016 pagi tadi.

Meskipun baru saja menginjakkan kaki di Turki sejak September 2014 lalu, sedikitnya ia sudah menjelajahi tempat-tempat unik negara itu. Dara kelahiran Samalanga, 23 Desember 1994 tersebut mengakui dengan mayoritas penduduk Muslim di Turki memudahkannya dalam hal beribadah. Mahasiswi asal Lamhasan, Kecamatan Pekan Bada Aceh Besar ini juga mengatakan dalam hal transportasi di Turki begitu nyaman.

“Transportasi di Turki sangat maju, teratur dan sesuai jadwal. Ditambah lagi seluruh transportasi umum disini bersih dan terjaga,” kata Alumnus SMAN 1 Peukan Bada ini.

Kata dia, banyak situs sejarah di Turki yang kemudian dijadikan tempat wisata. Seperti terdapat bangunan-bangunan megah, menara, dan rumah-rumah batu seperti di negeri dongeng. Ia juga mengakui, kebanyakan masyarakat Turki begitu ramah terhadap orang asing, bahkan sebagian mereka ada yang menganggap seperti saudara sendiri.

“Uniknya, di Turki mahasiswa begitu spesial, seperti ada diskon untuk ongkos transportasi dan gratis masuk ke meseum-meseum. Kalau harga barang untuk mahasiswa dengan harga terjangkau dan banyak diskon dan lainnya,” kata  anak ketiga dari 3 bersaudara ini.

Di Turki memiliki empat musim berupa musim semi, musim panas, musim gugur dan musim panas. “Dimana setiap musimnnya kita akan merasakan suasana yang berbeda-beda. Mulai dari makanan, pakaian, waktu dan lain-lain,” ujarnya.


Pecinta seni tari ini sedang mengambil konsentrasi Sosiologi Fakultas Sastra di Universitas Istanbul. Ia memperoleh beasiswa dari pemerintah Turki. Ia juga menjabat sebagai Sekretaris II di Ikatan Masyarakat Aceh Turki (iKAMAT). Nyakti juga senang menulis dan ia dipercayakan sebagai Wakil Ketua di Grup Tari Tradisional Indonesia di Istanbul pada Gita Seni Budaya Indonesia (GiSBI).[zr]

[Tulisan ini sudah dimuat di www.mediaaceh.co]

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dekorasi Unik Pekan Kreatif Banda Aceh

Mengenal Dayah Gurah Peukan Bada

Masjid Jamik Unsyiah Kebanggaan Mahasiswa